![]() |
Cristiano Ronaldo & Fabio Coentrao |
Donetsk, Ukraina (AFP/ANTARA) - Setelah musim pertama bergabung dengan
Real Madrid, Fabio Coentrao telah menikmati kebangkitan dengan Portugal
di Euro 2012, meskipun mendapat tugas berat karena harus menjadi pelapis
Cristiano Ronaldo.
Meskipun ia menderita cedera pada kaki kirinya yang membuatnya absen dari sesi latihan pada Sabtu, mantan pemain Benfica itu diharapkan untuk memperkuat timnya di semifinal melawan Spanyol di Donetsk, Rabu.
Pelatih Portugal Paulo Bento tentu enggan kehilangan jasa pemain yang sangat diperlukan.
Bento tidak mudah melakukan rotasi skuad, tapi fakta bahwa Coentrao telah menjadi starter dan sampai selesai pada semua empat pertandingan Portugal sejauh ini, menunjukkan aspek strategis keberadaan bek kiri tersebut bagi pendekatan tim.
Mantan pemain sayap kiri, Coentrao, adalah pemain yang menggiring bola dengan baik dan tipe pemain menyerang. Tapi perannya untuk Portugal adalah jelas: mengamankan sayap kiri untuk memberi ruang bagi Ronaldo melakukan yang terbaik.
Kekalahan di laga pembukaan 1-0 atas Jerman menimbulkan keraguan tentang tekad Portugal. Tetapi pasukan Bento dengan cepat kembali ke jalur dengan mengalahkan Denmark 3-2, dengan Coentrao menjadi kreator lahirnya gol kemenangan pada menit ke-87 oleh Silvestre Varela.
Pada kemenangan selanjutnya atas Belanda dan Republik Ceko, Coentrao terus bergantian antara melapis Ronaldo dalam menyerang dan membantu ke depan untuk merepotkan sisi kanan pertahanan lawan.
Namun, menghadapi Spanyol yang memiliki pasukan penyerang kuat, dia harus mengendalikan naluri menyerangnya.
Coentrao kemungkinan akan menghadapi rekannya di Real Madrid Xabi Alonso, Sergio Ramos, Alvaro Arbeloa, dan Iker Casillas, namun perhatian utamanya lebih tertuju pada David Silva, yang cerdas dan selalu membutuhkan perhatian.
Setelah berjuang untuk menggantikan Marcelo di tim pertama Real Madrid, Coentrao menggunakan Euro untuk mengingatkan pelatih Jose Mourinho tentang kemampuannya.
Direkrut dari Benfica pada 2011 dengan nilai transfer 30 juta euro (sekitar Rp 356,2 miliar), Coentrao berperan di lini tengah dan pertahanan dalam debutnya di Madrid.
Dia menjadi sasaran kritik setelah kekalahan Madrid 2-1 atas Bayern Munchen pada April di leg tandang semifinal Liga Champions.
Sebulan sebelumnya, ia tertangkap kamera paparazi dengan rokok menggantung di mulutnya setelah keluar malam untuk merayakan ulang tahunnya ke-24.
Tidak terkesan dengan hal itu, Mourinho segera menjatuhkan dia.
Dari perspektif pemain, Coentrao mengatakan jurang antara penampilannya untuk klub dan tim nasional itu adalah masalah 'keyakinan'.
"Lingkungan benar-benar berbeda," katanya. "Dengan kepercayaan diri rekan satu tim saya, saya bisa menunjukkan kemampuan yang saya miliki." (nm/jk)
Meskipun ia menderita cedera pada kaki kirinya yang membuatnya absen dari sesi latihan pada Sabtu, mantan pemain Benfica itu diharapkan untuk memperkuat timnya di semifinal melawan Spanyol di Donetsk, Rabu.
Pelatih Portugal Paulo Bento tentu enggan kehilangan jasa pemain yang sangat diperlukan.
Bento tidak mudah melakukan rotasi skuad, tapi fakta bahwa Coentrao telah menjadi starter dan sampai selesai pada semua empat pertandingan Portugal sejauh ini, menunjukkan aspek strategis keberadaan bek kiri tersebut bagi pendekatan tim.
Mantan pemain sayap kiri, Coentrao, adalah pemain yang menggiring bola dengan baik dan tipe pemain menyerang. Tapi perannya untuk Portugal adalah jelas: mengamankan sayap kiri untuk memberi ruang bagi Ronaldo melakukan yang terbaik.
Kekalahan di laga pembukaan 1-0 atas Jerman menimbulkan keraguan tentang tekad Portugal. Tetapi pasukan Bento dengan cepat kembali ke jalur dengan mengalahkan Denmark 3-2, dengan Coentrao menjadi kreator lahirnya gol kemenangan pada menit ke-87 oleh Silvestre Varela.
Pada kemenangan selanjutnya atas Belanda dan Republik Ceko, Coentrao terus bergantian antara melapis Ronaldo dalam menyerang dan membantu ke depan untuk merepotkan sisi kanan pertahanan lawan.
Namun, menghadapi Spanyol yang memiliki pasukan penyerang kuat, dia harus mengendalikan naluri menyerangnya.
Coentrao kemungkinan akan menghadapi rekannya di Real Madrid Xabi Alonso, Sergio Ramos, Alvaro Arbeloa, dan Iker Casillas, namun perhatian utamanya lebih tertuju pada David Silva, yang cerdas dan selalu membutuhkan perhatian.
Setelah berjuang untuk menggantikan Marcelo di tim pertama Real Madrid, Coentrao menggunakan Euro untuk mengingatkan pelatih Jose Mourinho tentang kemampuannya.
Direkrut dari Benfica pada 2011 dengan nilai transfer 30 juta euro (sekitar Rp 356,2 miliar), Coentrao berperan di lini tengah dan pertahanan dalam debutnya di Madrid.
Dia menjadi sasaran kritik setelah kekalahan Madrid 2-1 atas Bayern Munchen pada April di leg tandang semifinal Liga Champions.
Sebulan sebelumnya, ia tertangkap kamera paparazi dengan rokok menggantung di mulutnya setelah keluar malam untuk merayakan ulang tahunnya ke-24.
Tidak terkesan dengan hal itu, Mourinho segera menjatuhkan dia.
Dari perspektif pemain, Coentrao mengatakan jurang antara penampilannya untuk klub dan tim nasional itu adalah masalah 'keyakinan'.
"Lingkungan benar-benar berbeda," katanya. "Dengan kepercayaan diri rekan satu tim saya, saya bisa menunjukkan kemampuan yang saya miliki." (nm/jk)